ASPIRASINEWS, Tamiang Layang – Salah satu warga Desa Dorong, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Dusia berharap agar anggaran pembebasan lahan kebun karet miliknya yang terletak didesa Mangkarap, secepatnya dibayarkan pihak perusahaan tambang batubara PT. Sentosa Laju Sejahtera (SLS)/ site Bumi Barito (BB).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dusia saat diwawancarai wartawan dilokasi kebun karet nya yang akan dibebaskan PT. SLS.
“Lebar tanah di sisi sebelah sini 3 meter, sedangkan di sisi sebelah sana lebarnya 18 meter dengan panjang 181 meter”, terang Dusia saat menunjukan lahannya yang akan dibebaskan PT. SLS, Jumat 4 Agustus 2023.
Menurutnya lahan dengan luas Kapling 2.200 M² / 0, 22 Hektar tersebut sudah disepakati oleh perusahaan dan dirinya sudah menandatangani surat pernyataan kesedian nilai harga pembebasan lahan tertanggal 14 Juli 2023, sebesar Rp. 33 Juta.
“Pihak Perusahaan berjanji akan membayar dua minggu setelah penandatangan surat pernyataan melalui transfer via Bank BRI ke rekening atas nama istri saya, namun faktanya hingga hari masih pembayarannya masih belum direalisasikan”, ungkap Dusia.
Dilanjutkannya, lahan disebelahnya pun sudah sempat ditanamnya pohon karet sebanyak 128 pohon, mengingat pada saat pengukuran tim geologis sebelumnya tanah tersebut milik saya, namun manajemen PT. SLS mengatakan saya menanam pohon karet over lap masuk ke areal mereka dan pohon karet yang sudah saya tanam tidak mereka ganti sepeser pun.
“Namun waktu itu kerena kebun saya terdampak air danlumpur dari aktivitas tambang PT. SLS saya tuntut Rp. 10 Juta, namun hanya dibayarkan Rp. 3 Juta”, terang Dusia.
“Saat ini yang saya harapkan pihak PT. SLS secepatnya membayarkan pembebasan lahan saya sesuai perjanjian yang disepakati bersama karena perusahaan juga terus beraktivitas disekitar lahan tersebut dan berdampak kepada lahan saya”, pungkasnya.
Sementara itu manajemen PT. SLS saat dikonfirmasi via Whatsapp, belum memberikan jawaban terkait ganti rugi lahan tersebut, hingga berita ini ditayangkan. (Ahmad Fahrizali/Tim).