Aspirasinews.co.id, MURUNG RAYA – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H.Gunawa, S.AP., menjelaskan pentingnya peringatan Malam Nuzulul Quran yang merupakan momen bersejarah dalam kehidupan umat Islam. Peristiwa ini terjadi pada malam ke-17 Ramadan 1445 H atau 28 Maret 2024, di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya.
Malam Nuzulul Quran, yang merujuk pada malam diturunkannya Alquran, disambut dengan sukacita oleh masyarakat setempat. Acara peringatan di masjid atau mushola dipenuhi dengan kegiatan tadarus Alquran dan ceramah keagamaan, menciptakan suasana yang khusyuk dan penuh keberkahan. Selain itu, masyarakat juga mengenal keistimewaan malam Lailatul Qadar, sebuah malam yang diyakini lebih baik dari seribu bulan.
Namun, terdapat perbedaan yang perlu dipahami antara Malam Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar. Meskipun keduanya sering dikaitkan, Malam Lailatul Qadar umumnya jatuh pada sepertiga terakhir bulan Ramadan, sementara Malam Nuzulul Quran diperingati pada malam ke-17 Ramadan. Hal ini sesuai dengan ayat dalam surah Al-Qadr ayat 1-5, yang menegaskan malam Lailatul Qadar sebagai waktu turunnya Alquran.
Menurut H.Gunawan, perbedaan tersebut bisa memerlukan penjelasan lebih mendalam, namun penjelasan yang diberikan sudah cukup untuk dipahami oleh masyarakat.
“Peringatan Malam Nuzulul Quran bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman dan kedekatan umat Islam dengan ajaran suci Alquran,” ujarnya.
Dengan demikian, peringatan Malam Nuzulul Quran di Kabupaten Murung Raya tidak hanya menjadi peristiwa lokal, tetapi juga menunjukkan semangat dan keberagaman dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Hal ini juga mencerminkan pentingnya menjaga dan memperkokoh nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, demikian tutup H.Gunawan.
(M.Ilmi).